Peristiwa tragis terjadi di sebuah pondok pesantren di Sidoarjo, Jawa Timur, ketika sebuah musala ambruk saat proses pengecoran. Bangunan yang masih dalam tahap penyelesaian ini mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan banyak lainnya mengalami luka-luka akibat insiden tersebut.
Menurut pengasuh pondok pesantren, Abdus Salam Mujib, musala itu sedang menjalani tahap akhir pengecoran di bagian dek. Proyek pembangunan tersebut sudah berjalan selama sembilan hingga sepuluh bulan dan diyakini dalam tahap-tahap akhir.
Abdus Salam menjelaskan bahwa proses pengecoran berlangsung sejak pagi dan seharusnya bisa diselesaikan dalam waktu empat hingga lima jam. Namun, situasi berubah ketika konstruksi tidak mampu menahan beban yang dihasilkan dari kegiatan pengecoran tersebut.
Kronologi Insiden Ambruknya Musala di Pondok Pesantren
Pada pukul 15.00 WIB, musala itu mengalami keruntuhan yang menyebabkan banyak orang terjebak di dalamnya. Sejumlah santri yang sedang berada di lokasi tersebut terpaksa menunggu proses evakuasi oleh tim SAR Surabaya.
Terungkap bahwa sebelum ambruk, santri bernama Muhammad Rijalul Qoib, yang berhasil selamat, mendengar suara-suara aneh sebelum kejadian. Menurutnya, proses pengecoran yang tidak dilakukan dengan baik menjadi salah satu penyebab utama keruntuhan.
Dia menjelaskan bahwa ada kesalahan dalam metode pengecoran yang dilakukan, di mana bahan-bahan di bawah tidak cukup kuat untuk menahan beban. Akibatnya, material jatuh dari atas dan menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada bangunan dan para santri di dalamnya.
Dampak dan Evakuasi Korban Insiden Musala
Data dari tim SAR menunjukkan bahwa terdapat beberapa korban yang berhasil dievakuasi setelah upaya penyelamatan dilakukan. Banyak yang mengalami luka-luka, sementara beberapa lainnya masih terjebak dalam runtuhan bangunan.
Tim medis dikerahkan ke lokasi untuk memberikan pertolongan pertama kepada korban yang dirujuk ke beberapa rumah sakit terdekat, termasuk RS Notopuro dan RS Delta Surya. Pengalaman pahit ini meninggalkan trauma mendalam bagi santri dan warga sekitar.
Sejumlah saksi di lokasi mengungkapkan bahwa suara material jatuh dan jeritan para santri sangat mengguncang. Kejadian ini menjadi perhatian publik dan memicu permintaan evaluasi terhadap prosedur keselamatan dalam pembangunan fasilitas dengan penggunaan material berat.
Respon dan Penanganan Setelah Insiden
Pihak berwenang serta tim penyelamat bekerja sama dalam mengatasi situasi darurat ini dengan maksimal. Mereka tidak hanya fokus pada evakuasi, tetapi juga berusaha melakukan investigasi awal untuk menentukan penyebab terjadinya ambruknya musala.
Abdus Salam, selaku pengasuh, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh terkait insiden ini agar kejadian serupa tidak terulang. Keterlibatan berbagai pihak terkait sangat penting untuk mencapai perbaikan kebutuhan keselamatan dalam konstruksi.
Terdapat pula harapan dari berbagai pihak terkait agar langkah-langkah pencegahan dapat segera diterapkan sehingga keselamatan para santri dan masyarakat tidak terancam di masa mendatang.